Ikan coelacanth merupakan ikan laut dalam yang hidup di lepas pantai Afrika bagian selatan dan Indonesia. Selama ini, para ilmuwan percaya bahwa ikan 'fosil hidup' itu telah punah. Namun, penelitian baru membuktikan sebaliknya.
Fosil hidup, sebuah istilah yang pertama kali diungkapkan oleh Charles Darwin dalam bukunya The Origin of Species tahun 1859, merujuk pada spesies yang dianggap "menyimpang" atau "tidak normal" dibandingkan dengan spesies lain pada saat itu.
Meskipun tidak jelas definisinya pada masa Darwin, konsep tersebut telah diadopsi oleh banyak ahli biologi sejak itu. Meski begitu, istilah "fosil hidup" dan spesies yang pantas disebut demikian masih menjadi bahan perdebatan dalam komunitas ilmiah.
Dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Nature Communications, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi fosil spesies coelacanth berusia 380 juta tahun yang telah punah, ditemukan di Australia Barat. Fosil-fosil tersebut sangat terpelihara dengan baik, berasal dari periode transisi penting dalam sejarah evolusi spesies ikan ini.
Tim peneliti dari Universitas Flinders, bersama dengan rekan-rekan dari Australia, Kanada, dan Eropa, menemukan spesies baru fosil ikan coelacanth di Gooniyandi Country di Australia Barat bagian utara.
Fosil hidup coelacanth adalah ikan "bersirip cuping", yang berarti mereka memiliki tulang kuat di bagian sirip. Para ilmuwan percaya bahwa mereka lebih dekat hubungannya dengan tetrapoda daripada dengan kebanyakan ikan lainnya.