Namun, penyebab badai pasir tidak hanya terbatas pada kondisi cuaca saja. Aktivitas manusia juga berperan dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas badai pasir. Penebangan hutan, penggembalaan berlebihan, dan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan dapat mengurangi vegetasi yang berfungsi sebagai pengikat tanah. Ketika vegetasi berkurang, tanah menjadi lebih rentan terhadap erosi oleh angin, sehingga kondisi untuk terjadinya badai pasir menjadi lebih mungkin.
Badai pasir juga seringkali dipicu oleh fenomena meteorologis seperti tekanan rendah. Ketika sistem tekanan rendah bergerak ke suatu wilayah, ia dapat menyebabkan perubahan dalam pola angin. Selama kondisi ini, angin dapat dengan cepat meningkat, menghasilkan badai pasir yang kuat. Proses ini biasanya terjadi lebih sering di wilayah yang sudah memiliki kondisi kering awalnya.
Selain itu, faktor geologis juga dapat berkontribusi dalam pembentukan badai pasir. Beberapa daerah memiliki sumber pasir alami yang dapat dengan mudah diangkat oleh angin. Contohnya, padang pasir yang terdiri dari butiran pasir halus memudahkan angin untuk mengangkat partikel-partikel tersebut ke udara. Dengan kondisi angin yang tepat, debu yang terangkat dapat menempuh jarak yang jauh, menciptakan pengaruh yang signifikan terhadap ekosistem di sekitarnya.