CEO Porsche, Oliver Blume, mengatakan bahwa perubahan besar tengah terjadi di industri otomotif. "Dunia telah berubah. Kita sedang menghadapi badai besar. Tapi kami menerima tantangan ini, kami punya rencana, kami bertindak, dan kami tidak membuang waktu," kata Blume, dikutip dari Carscoops, Selasa (27/5/2025).
Tak hanya Porsche, Volvo juga mengumumkan pemangkasan sekitar 3.000 pekerjaan secara global sebagai bagian dari program efisiensi biaya dan pengelolaan kas yang sudah dirancang sebelumnya. Langkah ini terutama berdampak pada posisi kerja kantoran di Swedia, yang mencakup sekitar 15 persen dari total pegawai kantor Volvo secara global. Dari total tersebut, sekitar 1.000 merupakan konsultan, dan 1.200 merupakan karyawan tetap di Swedia. Pemangkasan direncanakan mulai dilakukan pada musim gugur 2025. Volvo memperkirakan biaya restrukturisasi ini akan mencapai 157,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,5 triliun.
CEO Volvo, Håkan Samuelsson, menyatakan bahwa keputusan ini tidak mudah, tetapi penting untuk masa depan perusahaan. “Langkah-langkah ini memang sulit, tapi penting untuk membangun Volvo Cars yang lebih kuat dan tangguh. Industri otomotif sedang dalam masa sulit. Untuk itu, kami harus memperbaiki arus kas dan memangkas biaya secara struktural,” ujarnya. Langkah yang diambil Porsche dan Volvo ini mengikuti jejak Volkswagen (VW) yang lebih dulu mengumumkan rencana pemangkasan lebih dari 35.000 pekerjaan di Jerman hingga 2030. Situasi ini mencerminkan tekanan besar yang kini dirasakan industri otomotif Eropa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan lambatnya peralihan ke kendaraan listrik.