Tampang

Peugeot 103 Bangkit Sebagai Motor Listrik: Ikon Retro Kini Menguasai Jalanan Kota!

26 Des 2025 18:50 wib. 42
0 0
Peugeot 103
Sumber foto: Google

Keunggulan utama dari Peugeot 103 versi listrik tidak hanya pada nostalgia desainnya, tetapi bagaimana motor ini memenuhi kebutuhan mobilitas harian di kota besar. Dengan paket baterai yang kecil dan ringan, motor ini dirancang untuk menempuh jarak antara 45 hingga 60 km dalam sekali pengisian penuh, cukup ideal untuk perjalanan singkat sehari-hari—seperti antar jemput kerja, kuliah, atau belanja. Liputan6+1

Baterai moped ini dapat dilepas, memberi fleksibilitas bagi pemilik untuk mengisi ulang daya di rumah atau tempat kerja tanpa harus membawa seluruh motor ke stasiun pengisian. Fitur ini juga sangat membantu bagi penghuni apartemen atau kawasan tanpa fasilitas parkir dengan stop kontak listrik. Liputan6

Pilihan baterai yang dapat dilepas ini sejatinya juga mencerminkan pendekatan Peugeot terhadap tantangan infrastruktur kendaraan listrik: membuat pengisian lebih mudah dan inklusif, terutama di wilayah yang belum memiliki jaringan stasiun pengisian luas seperti pada kendaraan listrik lainnya. iMotorbike News

Kesan Modern Tanpa Mengorbankan Jiwa Klasik

Meskipun hadir dengan performa modern, Peugeot tetap menjaga keseimbangan antara estetika klasik dan inovasi teknologi. Beberapa sumber bahkan menyebut bahwa model produksi terinspirasi dari konsep SPx 2024, menunjukkan bahwa versi produksi bukan sekadar replika retro, tetapi interprestasi desain masa kini yang fungsional. iMotorbike News

Desainnya tak hanya menarik bagi para penggemar kendaraan klasik, tetapi juga bagi komuter muda, mahasiswa, dan profesional yang mencari solusi mobilitas hemat energi sekaligus bergaya. Peugeot 103 listrik bukan semata produk nostalgia, tetapi alat transportasi urban yang relevan di era kendaraan ramah lingkungan. VOI

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Setujukah Anda Pemerintah Tidak Menetapkan Bencana Sumatera menjadi Bencana Nasional?