Tampang.com | Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya merilis hasil investigasi terkait kecelakaan beruntun di Tol Cipularang pada November 2025 yang melibatkan truk trailer dan menyebabkan satu orang meninggal dunia, empat luka berat, serta 25 luka ringan. KNKT mengungkapkan bahwa insiden tersebut dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, dengan fenomena jackknifing pada truk trailer sebagai penyebab utama.
Jackknifing terjadi ketika kendaraan menjadi tidak stabil saat direm pada permukaan yang tidak rata, seperti genangan air, mengakibatkan kendaraan tak terkendali dan melipat ke arah traktor penariknya. "Fenomena ini terjadi akibat perbedaan koefisien gesekan antara roda kanan dan kiri trailer," terang KNKT. Faktor lain yang berkontribusi terhadap korban jiwa dan cedera berat adalah sulitnya truk trailer dikendalikan setelah jackknifing, yang membutuhkan waktu dan lintasan panjang untuk koreksi.
Menindaklanjuti hasil investigasi ini, KNKT telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi keselamatan kepada berbagai pihak terkait:
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
KNKT merekomendasikan evaluasi aturan mengenai jalur penghentian darurat, termasuk desain dan aksesibilitasnya bagi kendaraan berat. Pentingnya tidak memasang speed trap atau marka kejut pada jalan menurun dan berbelok ditekankan, karena dapat memengaruhi stabilitas kendaraan berat berkecepatan tinggi. Peninjauan kembali pemasangan rambu lalu lintas juga diperlukan untuk menghindari tumpukan informasi yang membingungkan pengemudi, terutama di jalur dengan tingkat kecelakaan tinggi.