Tampang.com | Pemerintah Indonesia tengah berupaya keras menyelamatkan industri otomotif nasional yang mulai lesu, dengan belajar dari pengalaman pahit Thailand. Negara tetangga itu mengalami pukulan berat akibat transisi cepat dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik yang tak dibarengi kesiapan industri secara menyeluruh.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah Indonesia akan mendorong kebijakan harmonisasi energi untuk sektor otomotif. Tujuannya agar Indonesia tidak mengalami disrupsi industri seperti yang terjadi di Thailand, di mana pabrikan besar seperti Suzuki dan Honda menutup pabrik akibat merosotnya penjualan kendaraan berbahan bakar konvensional.
“Kita belajar dari Thailand. Peralihan mendadak ke kendaraan listrik menciptakan disrupsi. Indonesia harus bisa menyeimbangkan penggunaan kendaraan listrik dan konvensional,” ujar Airlangga di kantornya, Jumat (16/5/2025).
Kekuatan Indonesia: Biofuel dan Nikel
Airlangga menilai Indonesia memiliki keunggulan strategis dalam mengembangkan bauran energi otomotif. Di satu sisi, Indonesia merupakan salah satu produsen biofuel terbesar seperti biodiesel dan bioetanol, yang dapat membuat kendaraan konvensional lebih ramah lingkungan.