Tampang

Belajar dari Thailand, Pemerintah Genjot Industri Otomotif Nasional Agar Tak Ditinggal Investor

17 Mei 2025 13:16 wib. 106
0 0
Ilustrasi pabrik mobil. (Dok. Shutterstock)
Sumber foto: Google

Di sisi lain, Indonesia juga merupakan produsen utama nikel dan kobalt, dua komponen penting dalam baterai kendaraan listrik. Bahkan, pengembangan ekosistem baterai berbasis litium tengah dilakukan di Morowali, Sulawesi Tengah, bekerja sama dengan Australia.

“Kita punya multiple energy source, dari biofuel hingga listrik. Itu jadi kekuatan kita untuk tetap menjaga keseimbangan industri otomotif,” kata Airlangga.


Industri Otomotif Nasional Tertekan

Lesunya industri otomotif Tanah Air sudah mulai terlihat. Berdasarkan data dari Gaikindo, penjualan mobil wholesales pada April 2025 hanya mencapai 70.895 unit, turun drastis sebesar 27,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara penjualan ritel juga merosot 25,5 persen, dari 76.582 unit pada Maret menjadi hanya 57.031 unit pada April 2025.

Bob Azam, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, menyampaikan kekhawatirannya. Menurutnya, pelemahan ini berisiko membuat investor hengkang dari Indonesia.

“Industri otomotif itu padat karya. Banyak yang bekerja di sektor ini, mulai dari pemasok hingga perusahaan pembiayaan dan asuransi. Kalau melemah, efeknya berantai,” tegas Bob.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?