Sosok kedua yang turut mendorong keputusan Rossi untuk hengkang dari Honda adalah Carlo Fiorani, mantan Direktur Komunikasi Honda Racing Corporation (HRC). Fiorani terlibat dalam situasi yang membuat Rossi merasa terancam, di mana ia memaksa Rossi untuk menandatangani kontrak dalam waktu singkat dengan ancaman kehilangan tempat di Honda jika tidak segera menandatanganinya. Peristiwa ini tentunya membuat kesal Rossi, dan akhirnya ia memilih untuk meninggalkan Honda dan bergabung dengan Yamaha.
Periode sulit itu kemudian menjadi momentum bagi manajemen Yamaha, yang mengutus Davide Brivio untuk mendekati Rossi dan mencoba merekrutnya. Awalnya, Rossi masih ragu, namun Fiorani menjadi pemicu utama yang membuat keputusan Rossi untuk bergabung dengan Yamaha semakin mantap.
Setelah meninggalkan Honda dan bergabung dengan Yamaha, Rossi mampu menunjukkan performa yang kompetitif sejak musim perdana. Bahkan, dengan Yamaha YZR-M1 yang awalnya jauh kalah kencang dari Honda, Rossi mampu meraih gelar juara dunia dan mencatat sejarah baru dalam kariernya.