Fokus juga berperan penting dalam mencapai hasil optimal saat berlari. Pelari yang tidak dapat berkonsentrasi pada teknik berlari, pernapasan, dan postur tubuh mungkin akan mengalami penurunan performa. Musik yang terlalu keras atau lirik yang terlalu mencolok bisa mengganggu pikiran pelari, menjadikan mereka lebih mudah teralihkan daripada saat berlari dalam keheningan. Oleh karena itu, banyak pelatih menyarankan agar pelari mengenali jenis musik yang paling cocok untuk mereka. Beberapa pelari mungkin lebih memilih musik instrumental, yang lebih ringan dan tidak memecah fokus mereka.
Selain faktor fokus, efek psikologis dari musik saat berlari juga menarik untuk dicermati. Musik dapat memicu emosi dan mempengaruhi suasana hati. Misalnya, lagu yang ceria dapat membuat pelari merasa lebih bahagia dan berenergi, sedangkan musik yang sedih bisa membuat suasana hati menjadi lebih berat, bahkan saat berlari. Ini bisa menjadi dua sisi mata uang. Di satu sisi, musik bisa menjadi pemacu motivasi, tetapi di sisi lain, bisa juga mengganggu jika jenis musik yang didengarkan tidak sesuai dengan atmosfer yang dibutuhkan saat berlari.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pelari berpengalaman biasanya lebih mampu menyesuaikan diri dengan musik saat berlari. Mereka tahu kapan harus fokus hanya pada napas dan langkah, serta kapan saatnya menikmati musik. Pelari pemula mungkin perlu lebih berhati-hati dalam memilih jenis musik dan volume yang sesuai, agar tidak mengganggu konsentrasi pada teknik berlari yang benar.