Selain itu, teknologi hybrid juga mencakup Internal Combustion Engine (ICE) yang semakin efisien. Mesin pembakaran internal F1 saat ini menggunakan turbocharger dan sistem injeksi langsung untuk memaksimalkan daya yang dihasilkan. Kombinasi ini memungkinkan mesin untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan mesin yang digunakan sebelum regulasi hybrid diberlakukan.
Kelebihan teknologi hybrid juga terletak pada pengelolaan suhu. Sistem ini memungkinkan mobil F1 untuk mengelola suhu mesin dan komponen lainnya secara lebih efektif. Dalam balap mobil, suhu yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi performa kendaraan dan menyebabkan kegagalan mekanis. Teknologi hybrid membantu menjaga suhu pada level optimal, meningkatkan keandalan dan performa mobil di sirkuit.
Dampak teknologi hybrid juga terasa dalam aspek strategi balap. Tim-tim F1 sekarang harus mempertimbangkan bagaimana dan kapan menggunakan energi listrik yang tersimpan untuk memaksimalkan keuntungan dalam balapan. Ini menambah lapisan kompleksitas dalam perencanaan strategi balap, menjadikan balapan lebih dinamis dan menarik.
Inovasi teknologi hybrid dalam Formula 1 juga menjadi bagian dari upaya global untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan keberlanjutan. Dengan menekankan efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi, Formula 1 berusaha untuk menjadi contoh positif dalam industri otomotif. Program-program seperti Formula 1's 'Sustainability Strategy' dan 'Race to Zero' bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari olahraga balap ini.