Simon Tahamata dikenal sebagai pemain yang memiliki darah Indonesia namun berkewarganegaraan Belanda. Ia pernah memperkuat timnas Belanda pada era 1970-an dan 1980-an. Kariernya sebagai pemain sepak bola sangat cemerlang, terutama saat bermain di klub-klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam dan RC Lens.
Meskipun berkarier di luar Indonesia, Simon Tahamata tetap memiliki kedekatan dengan Indonesia, negara asal ayahnya. Setelah pensiun, Simon sempat terlibat dalam sejumlah kegiatan sepak bola dan dikenal sebagai sosok yang berkompeten di dunia pelatihan dan pengembangan sepak bola.
Keputusannya untuk mengikuti akun PSSI dan Erick Thohir semakin memperkuat spekulasi bahwa ia sedang menjajaki peluang untuk kembali ke Indonesia dan terlibat langsung dalam perkembangan sepak bola nasional, terutama melalui peran Direktur Teknik di PSSI.
Posisi Direktur Teknik dalam sebuah federasi sepak bola sangat vital karena memiliki pengaruh besar dalam merancang dan melaksanakan kebijakan jangka panjang yang berkaitan dengan pengembangan pemain dan tim nasional. Seorang direktur teknik harus memiliki visi dan strategi yang jelas dalam memperbaiki kualitas sepak bola Indonesia, dari level junior hingga senior.
Apalagi, Timnas Indonesia kini berada dalam periode yang penting, setelah beberapa tahun terakhir berhasil menunjukkan peningkatan, baik di level piala dunia, piala Asia, maupun piala AFF. Kehadiran sosok berpengalaman dan berwawasan luas di posisi ini sangat dibutuhkan untuk membawa Timnas Indonesia menuju level yang lebih tinggi di kancah sepak bola internasional.