Salah satu manfaat utama dari downforce adalah peningkatan cengkeraman ban, yang memungkinkan mobil untuk mengambil tikungan dengan kecepatan lebih tinggi. Dalam balapan Formula 1, kecepatan di tikungan sering kali menjadi pembeda antara pemenang dan yang lainnya. Dengan downforce yang lebih besar, pengemudi dapat memaksimalkan kecepatan di tikungan tanpa khawatir kehilangan kontrol. Hal ini sangat penting terutama pada sirkuit dengan banyak tikungan tajam, di mana kemampuan untuk menjaga kecepatan tinggi dapat memberikan keuntungan signifikan.
Namun, downforce juga memiliki beberapa dampak negatif yang perlu diatasi. Salah satunya adalah peningkatan hambatan udara, yang dapat mengurangi kecepatan maksimum di lintasan lurus. Oleh karena itu, tim Formula 1 harus mencari keseimbangan antara menciptakan downforce yang cukup untuk tikungan, namun tidak terlalu banyak sehingga mengurangi kecepatan di lintasan lurus. Inilah sebabnya mengapa setup aerodinamis pada setiap balapan dapat sangat berbeda, tergantung pada karakteristik sirkuit.
Downforce juga mempengaruhi distribusi berat mobil dan kestabilan selama pengereman. Dengan downforce yang lebih besar, mobil dapat melakukan pengereman lebih efektif karena ban memiliki cengkeraman yang lebih baik dengan permukaan lintasan. Ini memungkinkan pengemudi untuk mengerem lebih lambat sebelum tikungan, memaksimalkan waktu akselerasi dan meningkatkan keseluruhan waktu lap.
Meskipun downforce memberikan banyak keuntungan, ada juga tantangan yang dihadapi oleh tim dan pengemudi. Salah satunya adalah masalah dirty air, atau udara kotor, yang dihasilkan oleh mobil di depan. Udara kotor ini dapat mengurangi efek downforce pada mobil di belakang, membuatnya lebih sulit untuk mengikuti dan menyalip. Oleh karena itu, pengembangan sistem aerodinamis yang dapat mengurangi dampak udara kotor menjadi fokus utama dalam desain mobil Formula 1.