Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Kalurahan Temuwuh Kapanewon Dlingo, Bantul, sebut saja R terpaksa diamankan warga gegara mencuri 10 lonjor petai, di jalan Cino Mati, Kalurahan Terong. Mirisnya, perempuan ini mengajak serta anaknya yang masih duduk di bangku SMP saat melakukan pencurian. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat, tetapi juga mengundang perhatian terhadap kondisi sosial ekonomi di daerah pedesaan.
Aksi pencurian itu sendiri bermula ketika ibu dan anak tersebut baru saja dari wilayah Bantul. Keduanya ingin pulang ke rumahnya di Kalurahan Temuwuh, saat melintas di jalan Chino Mati itulah, ibu dan anak ini melihat ada pohon petai yang berbuah. Kebetulan pohon petai tersebut agak jauh dari pemukiman sehingga kondisinya cukup sepi. Tak banyak petai yang perempuan petik hanya sekitar 10 helai atau lonjor. Dengan keputusasaan dan keinginan kuat untuk membantu suaminya, IRT tersebut nekat mencuri petai di kebun milik warga setempat sebagai alternatif makanan untuk suaminya.
Aksi mencuri petai tersebut tidak luput dari perhatian warga sekitar, yang kemudian menangkap IRT tersebut dan menyerahkannya kepada pihak berwajib. Kejadian ini pun menjadi sorotan masyarakat karena menimbulkan pertanyaan terkait solidaritas dan empati di tengah-tengah masyarakat pedesaan yang seharusnya saling membantu dalam kondisi sulit.