“Zonasi hanya masuk akal jika kualitas semua sekolah setara. Faktanya, ketimpangan masih besar,” ujar Dimas Arif, pengamat pendidikan dari EduWatch.
Peluang Kecurangan dan Titipan Semakin Marak
Fenomena manipulasi domisili dan titipan makin sering terjadi. Tak sedikit orang tua yang rela menyewa rumah dekat sekolah favorit demi meloloskan anak mereka.
“Ini hanya menambah ketimpangan baru. Yang punya uang tetap bisa ‘menyesuaikan’ zonasi, sedangkan yang benar-benar miskin dan berprestasi justru tertinggal,” tambah Dimas.
Revisi Kebijakan Dinilai Mendesak, Pemerintah Harus Evaluasi Serius
Pakar dan pemerhati pendidikan mendorong Kementerian Pendidikan untuk mengevaluasi sistem zonasi dengan memasukkan jalur prestasi lebih proporsional dan memperbaiki pemerataan kualitas sekolah secara riil, bukan sekadar di atas kertas.