Hal ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi organisasi-organisasi lain dalam menghadapi tantangan dalam mengelola tindakan anggotanya yang dapat berdampak pada hubungan internasional dan konflik-konflik global. Keterbukaan, akuntabilitas, dan transparansi menjadi landasan utama dalam mengelola risiko terkait dengan keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi, terutama dalam konteks yang sensitif seperti diplomasi dan isu-isu hak asasi manusia.
Sebagai kontributor masyarakat yang beragam, organisasi-organisasi massa seperti NU memiliki peran besar dalam pembentukan opini publik dan pengaruh terhadap kebijakan negara. Karena itu, langkah-langkah yang diambil untuk memastikan bahwa tindakan anggotanya tidak melanggar nilai-nilai dan prinsip-prinsip organisasi menjadi sangat penting dalam menjaga kredibilitas dan otonomi dalam berbagai kegiatan, terutama dalam relasi dengan aktor-aktor dari negara lain.
Pertemuan para nahdliyin dengan Presiden Israel telah memberikan banyak pelajaran dan pencerahan bagi berbagai pihak terkait, terutama dalam hal bagaimana mengelola isu-isu sensitif dalam konteks hubungan internasional, diplomasi, dan representasi kepentingan nasional dan global. Mencari pemahaman yang lebih dalam, komprehensif, dan kontekstual terhadap isu-isu ini adalah langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya tindakan yang dapat merugikan kepentingan bersama dan menjaga integritas organisasi dan komunitas yang diwakili.