Heru Budi juga telah memangkas KJMU (Karta Jaminan Mahasiswa Unggul) dari 19.000 menjadi hanya 7.000 penerima saja. Cara pemangkasannyapun dipermasalahkan, seharusnya diselesaikan dahulu, kemudian penerima KJMU baru dikurangi dengan anggaran yang baru.
Tak hanya itu, perubahan aturan terkait lingkungan hidup juga menjadi sorotan masyarakat Jakarta. Kebijakan-kebijakan lingkungan yang telah ditegakkan dengan baik di bawah kepemimpinan Anies Baswedan pun menjadi tidak terlaksana dengan baik di jaman Gubernur Heru Budi. Hal ini menyebabkan peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan yang semakin menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga Jakarta.
Selain itu, pengelolaan ruang publik dan pembangunan kawasan strategis juga menjadi perhatian utama. Pada masa Anies Baswedan, banyak ruang publik yang diubah menjadi ruang terbuka hijau atau taman kota yang dapat dinikmati oleh warga Jakarta. Namun, di bawah kepemimpinan Heru Budi, kebijakan terkait ruang publik justru diubah menjadi lahan komersial yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup di Jakarta.
