Meskipun demikian, keputusan untuk melanjutkan program SPHP dan bansos beras masih akan dibahas lebih lanjut dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Sosial (Kemensos). “Kami berupaya untuk memastikan produksi beras tersimpan dengan baik,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menjelaskan alasan mengapa program SPHP dan bansos beras belum dapat dilanjutkan. Menurutnya, adanya risiko penurunan harga beras jika kedua program tersebut dilanjutkan. Dia mencatat bahwa sekitar 40 persen harga gabah kering panen (GKP) masih berada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram. “Kami telah melakukan pengecekan lapangan bersama Perum Bulog, dan harga GKP yang ada di bawah HPP cukup signifikan. Jika kami melanjutkan SPHP, harga beras bisa semakin tertekan,” ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Rabu (14/5/2025).