Meskipun demikian, dua jenazah lainnya belum bisa dikenali karena tingkat luka bakar yang parah, mencapai 100 persen. Tim DVI berencana untuk mengirimkan sampel DNA dari kedua korban tersebut kepada keluarga yang telah melapor di Pos Ante Mortem. “Kami akan melanjutkan sampel DNA ini ke Laboratorium Dokkes Polri yang ada di Jakarta untuk memastikan identitas mereka secara ilmiah,” tambah dr Nariyana.
Setelah identifikasi selesai, keenam jenazah yang berhasil dikenali diserahkan kepada keluarga masing-masing. Jenazah-jenazah tersebut dikeluarkan satu per satu dari Ruang Instalasi Forensik RSUD Ciawi dan dimasukkan ke dalam mobil ambulans yang telah disiapkan. Keluarga korban turut mendampingi perjalanan ambulans yang dikawal oleh anggota Satlantas Polresta Bogor Kota. “Karena jarak perjalanan yang cukup jauh, ada yang memakan waktu antara 4 sampai 5 jam menuju rumah duka, kami lakukan pengawalan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik,” jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jawa Barat.