Tampang

Sungai Citarum Disebut "The New Ocean Rubbish", Dipenuhi Lebih dari 100 Ton Sampah

14 Jun 2024 13:47 wib. 36
0 0
Sungai Citarum Disebut "The New Ocean Rubbish", Dipenuhi Lebih dari 100 Ton Sampah
Sumber foto: google

Lautan sampah membentang sepanjang kilometer di aliran Sungai Citarum, di kawasan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Aliran sungai yang berada tepat di Jembatan Callender Hamilton ini biasa disebut Jembatan Babakan Sapan (BBS), Rabu (12/6/2024) pagi. Diperkirakan sampah yang menumpuk di kawasan tersebut baru bisa dibersihkan dalam jangka waktu satu pekan dengan perkiraan 100-200 ton sampah.

Sungai Citarum telah lama dikenal sebagai penyuplai air bagi warga sekitar, namun sayangnya, sekarang sungai ini telah dipenuhi oleh sampah secara memprihatinkan. Sampah-sampah plastik, limbah industri, dan material bangunan ilegal menjadi pemandangan yang menghiasi aliran sungai ini. Bukan hanya itu, sungai ini juga telah menjadi tempat pembuangan limbah dari perkotaan sekitarnya.

Fenomena ini telah mengejutkan banyak pihak, karena Sungai Citarum sebelumnya juga pernah menjadi bahan perbincangan sebagai salah satu proyek pembersihan sungai terbesar di dunia. Namun, seiring berjalannya waktu, upaya tersebut tidak berlangsung dengan sukses. Saat ini, sungai ini telah menjadi simbol dari kerusakan lingkungan yang sangat mengkhawatirkan.

Sungai ini juga menjadi sorotan Pandawara Group, kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan. Bahkan, di akun media sosial mereka, Pandawara menyebut sungai penuh sampah itu dengan sebutan “The new ocean rubbish" atau lautan sampah yang baru.  "Ladies and gentleman please welcome “The new ocean rubbish," tulis Pandawara di akun Instagramnya @pandawaragroup.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Khasiat Kayu Manis untuk Kesehatan
0 Suka, 0 Komentar, 18 Sep 2017

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%