Kondisi sungai yang semakin tercemar telah mengakibatkan dampak yang sangat serius. Ekosistem sungai mengalami penurunan signifikan, banyak spesies ikan dan makhluk hidup lainnya yang telah terancam punah karena kualitas air yang semakin buruk. Selain itu, warga sekitar yang bergantung pada Sungai Citarum sebagai sumber mata pencaharian dan air minum juga terancam dengan kondisi ini.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat menghitung luasan sampah membentang sepanjang kurang lebih 3 kilometer dengan lebar badan sungai 60 meter. “Jika dihitung panjangnya ini, 3 kilometer dengan lebar 60 meter. Kita hitung pakai densitas air 0,47 kilogram per meter kubik. Kurang lebih kalau dihitung tonase (sampah) walaupun enggak persis, mungkin sekitar 100 sampai 200 ton,” ujar Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas, saat ditemui di Sungai Citarum, Rabu.
Tidak hanya itu, dampak dari pencemaran Sungai Citarum juga berdampak langsung pada kesehatan manusia. Air dari sungai tersebut telah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia berbahaya, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit serius. Banyaknya warga sekitar yang menderita penyakit akibat air yang tercemar menjadi bukti nyata bahwa kondisi Sungai Citarum telah mencapai tingkat darurat.