Situs ini tidak hanya penting karena temuan Homo floresiensis, tetapi juga karena artefak-artefak lainnya yang menunjukkan bahwa manusia purba ini mungkin lebih cerdas dari yang diperkirakan sebelumnya. Penemuan alat-alat batu yang ditemukan di Liang Bua menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemampuan dalam bercocok tanam dan berburu. Ini menunjukkan bahwa mereka bisa bertahan hidup meskipun dengan ukuran dan kemampuan fisik yang terbatas.
Arkeologi di Liang Bua juga memberikan wawasan tentang interaksi manusia purba dengan fauna lokal. Beberapa sisa-sisa hewan yang ditemukan di lokasi ini, seperti gajah kerdil dan rusa, memberikan petunjuk tentang ekosistem yang ada pada masa itu. Ini menunjukkan kegiatan manusia purba dalam berburu serta dampak yang ada terhadap lingkungan mereka.
Penemuan ini juga membuka diskusi mengenai migrasi manusia purba di sepanjang kepulauan Asia Tenggara. Proses evolusi yang terjadi di pulau-pulau terisolasi seperti Flores memberikan gambaran menarik tentang bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan yang unik. Penelitian lebih lanjut tentang situs Liang Bua diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai pergerakan dan adaptasi Homo floresiensis.