Lebih lanjut, Apriwardi menjelaskan bahwa SDN 002 hanya memiliki sembilan ruangan yang harus digunakan untuk menampung 223 orang siswa. Kondisi ini menimbulkan permasalahan tersendiri karena ruangan yang terbatas, sehingga guru dan siswa terpaksa menggunakan ruangan bekas WC sebagai tempat pembelajaran.
Apriwardi juga menegaskan bahwa pihak sekolah sudah melakukan upaya dengan mengajukan proposal pembangunan ruangan baru kepada Kepala Disdik Kabupaten Kampar sebanyak dua kali. Namun, hingga saat ini, proposal tersebut masih belum juga terealisasi. Ketidakmampuan sekolah dalam menampung jumlah siswa dengan keterbatasan ruangan menjadi kendala utama dalam proses pembelajaran yang memadai.
Sistem pendidikan Indonesia sebenarnya memiliki permasalahan yang cukup kompleks terkait pendanaan dan ketersediaan fasilitas. Hal ini juga tercermin dari kondisi sekolah-sekolah di daerah pedesaan, seperti di Kabupaten Kampar, yang seringkali mengalami keterbatasan fasilitas dan ruang kelas. Selain itu, rendahnya alokasi dana untuk pembangunan infrastruktur sekolah juga menjadi faktor utama yang menyebabkan kondisi seperti ini.