Tampang

BMKG Deteksi Fenomena Badai Matahari di RI, Ini Dampaknya

12 Okt 2024 18:56 wib. 124
0 0
BMKG Deteksi Fenomena Badai Matahari di RI, Ini Dampaknya
Sumber foto: iStock

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi adanya fenomena badai matahari yang akan melanda wilayah Indonesia dalam tiga hari ke depan. Fenomena ini terjadi setelah lembaga oseanik dan atmosfer NOAA mengumumkan adanya ledakan besar matahari yang terjadi pada Senin, 7 Oktober 2024, yang berakibat pada munculnya badai magnet skala G4 di Bumi. Badai ini disebabkan oleh letusan besar radiasi elektromagnetik dari matahari yang berlangsung selama beberapa menit hingga jam.

Menanggapi hal ini, BMKG telah mengeluarkan pernyataan resmi melalui akun Instagramnya, yang menyebutkan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari NOAA, pada Senin, 7 Oktober 2024, terjadi ledakan matahari terbesar dalam 7 tahun terakhir, diikuti oleh kejadian badai magnetik skala G4 pada tanggal 10 Oktober. Badai magnet, atau yang dikenal juga dengan istilah badai matahari, merupakan gangguan sementara akibat gelombang kejut angin matahari dan interaksi awan medan magnet matahari dengan medan magnet Bumi. Fenomena ini merupakan bagian dari siklus 10-11 tahun yang terjadi secara periodik.

Dampak dari fenomena badai matahari di Indonesia tidak dapat dianggap enteng. Selain dapat mengganggu sistem telekomunikasi yang terhubung dengan internet, badai matahari juga dapat mempengaruhi komunikasi berbasis radio selama periode badai. Meskipun demikian, BMKG menegaskan bahwa dampaknya tidak akan sebesar di wilayah daerah tinggi seperti di sekitar kutub Bumi. Salah satu dampak yang signifikan adalah potensi gangguan pada sistem komunikasi berbasis satelit dan sistem GPS.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

IHSG Sesi I Naik 0,09% ke Level 7.819
0 Suka, 0 Komentar, 17 Sep 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.