“Keadilan anggaran itu masalah utama. Selama sistem pendataan dan eksekusi tidak transparan, maka ketimpangan akan terus terjadi,” jelas Hana Syahputri, peneliti kebijakan pendidikan.
Ketimpangan Infrastruktur Cermin Ketidakadilan Sosial
Sekolah yang rusak tak hanya berdampak pada fisik bangunan, tapi juga semangat belajar siswa. Di banyak daerah, murid harus belajar di bawah tenda darurat atau bergantian ruang kelas karena bangunan tidak layak.
“Kalau sekolah saja tak layak, bagaimana negara bisa bilang mendidik generasi masa depan?” tanya Hana.
Situasi ini mencerminkan bahwa janji pemerataan pendidikan belum benar-benar menyentuh akar persoalan.
Solusi: Audit Nasional dan Prioritaskan Sekolah Pinggiran
Para aktivis pendidikan menuntut pemerintah melakukan audit nasional terhadap kondisi sekolah secara berkala. Dana BOS dan DAK Fisik harus diarahkan lebih tepat sasaran, khususnya untuk sekolah dengan kondisi kritis.
“Jangan biarkan anak-anak daerah belajar dalam kondisi yang mencederai martabat mereka,” tegas Hana.