Tampang.com | Pemerintah kerap menggembar-gemborkan visi Indonesia Emas 2045 dan pentingnya sumber daya manusia unggul. Namun di lapangan, ratusan sekolah di daerah terpencil masih rusak berat. Atap bocor, lantai retak, bahkan bangunan nyaris roboh. Ironisnya, kondisi ini berlangsung bertahun-tahun tanpa perhatian serius.
Sekolah Rusak Tak Hanya di Pelosok
Data Kemendikbudristek menyebutkan lebih dari 100 ribu ruang kelas di Indonesia dalam kondisi rusak, dari ringan hingga berat. Yang menyedihkan, kondisi mengenaskan ini tak hanya ditemukan di pelosok, tapi juga di kabupaten dan kota penyangga seperti Bogor, Serang, dan Klaten.
“Anak-anak belajar sambil menahan takut karena atap kelas bisa runtuh kapan saja,” ujar Sumarno, kepala sekolah SD di NTT. Ia menyebut gedung sekolahnya tak pernah direnovasi sejak 1998.
Anggaran Ada, Tapi Tak Sampai ke Sekolah
Setiap tahun, anggaran pendidikan diklaim mencapai 20% dari APBN. Namun nyatanya, distribusi dana tak merata. Banyak sekolah di daerah tertinggal yang tak kunjung mendapat bantuan renovasi, sementara sekolah-sekolah di pusat kota justru mendapat fasilitas baru dan alat digital.