Rumah Betang adalah salah satu warisan budaya masyarakat Dayak di Kalimantan yang memiliki keunikan tersendiri. Hal ini terlihat dari struktur fisik rumah ini yang panjang dan besar, dibangun tinggi di atas tanah untuk melindungi dari banjir dan binatang buas, serta mencerminkan kehidupan komunal masyarakat Dayak di mana semua anggota keluarga hidup dan bekerja bersama-sama.
Rumah Betang adalah rumah panjang yang menjadi ciri khas masyarakat Dayak di Kalimantan. Rumah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga merupakan pusat kegiatan sosial, upacara adat, dan pertemuan komunitas. Keunikan rumah panjang ini terlihat dari strukturnya yang panjang dan besar, mampu menampung banyak keluarga dari satu garis keturunan. Dengan gaya arsitektur yang mencolok, Rumah Betang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tertarik untuk memahami keberagaman budaya di Indonesia.
Selain ukurannya yang panjang dan besar, Rumah Betang juga dibangun tinggi di atas tanah. Hal ini tidak hanya sebagai ciri khas arsitektur, tetapi juga memiliki fungsi yang sangat penting. Ketinggian Rumah Betang di atas tanah merupakan bentuk perlindungan dari banjir dan binatang buas yang seringkali menjadi ancaman bagi masyarakat Dayak. Dengan struktur bangunan yang terangkat, mereka dapat menghindari banjir yang seringkali melanda wilayah pedalaman Kalimantan. Selain itu, ketinggian rumah juga menjadi benteng dari serangan binatang buas seperti harimau atau ular.