Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan rencananya untuk menjual hingga 140 kargo Liquefied Natural Gas (LNG) pada Semester 2-2024 mendatang. Kabar ini diungkapkan oleh Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi. Menurut Kurnia, jumlah kargo LNG yang direncanakan untuk dijual pada tahun 2024 ini mencapai sekitar 250 kargo. Hingga Juni 2024, pihak SKK Migas sudah mencatat penjualan sebanyak 110 kargo LNG.
Rencana penjualan 140 kargo LNG pada Semester 2-2024 ini menjadi fokus utama dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas Semester 1-2024, yang diadakan di Jakarta pada Jumat, 19 Juli 2024. Kurnia menekankan bahwa sisa 140 kargo LNG yang saat ini belum terjual akan direalisasikan penjualannya pada Semester 2-2024 mendatang.
Dia menjelaskan, "Sisanya untuk mencapai target 250 kargo, tersisa sekitar 140 kargo. Harapannya, produksi ini bisa tercapai di semester 2 tahun 2024."
Dari penjelasan Kurnia, terungkap bahwa 110 kargo LNG yang sudah terjual hingga Juni 2024 berasal dari sumber LNG di Bontang, Kalimantan Timur, dan sumber LNG di Tangguh, Papua Barat. Hal ini menunjukkan kontribusi penting dari dua lokasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan energi baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Selain itu, Kurnia juga menyebutkan bahwa penjualan kargo LNG tahun 2024 secara akumulasi lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan tahun 2023. Dia menuturkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 226 kargo LNG yang terjual, namun pada tahun 2024 ini, penjualan meningkat menjadi lebih dari 250 kargo LNG. Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam industri LNG di Indonesia.
Kurnia menambahkan, "Rencana produksi penjualan LNG pada tahun 2024 ini diperkirakan akan mengalami peningkatan sekitar 30 lebih kargo dibandingkan dengan tahun sebelumnya."