Nama "Pandu" diambil dari tokoh dalam wiracarita Mahabharata, yang dikenal sebagai pelopor dan penggagas jalan. Pemilihan nama ini mencerminkan semangat inovasi dan harapan bahwa kendaraan taktis ramah lingkungan ini akan menjadi pelopor dalam evolusi kendaraan militer berbasis listrik di Indonesia.
Presiden Prabowo saat menyampaikan sambutannya menyoroti pentingnya inovasi dan kemandirian dalam industri pertahanan negeri ini. Ia berharap forum seperti Indo Defence 2025 dapat memperlihatkan kemajuan teknologi dan sains dalam sektor pertahanan, sekaligus menjalin kolaborasi yang erat dengan mitra global.
Pameran Indo Defence 2025 yang berlangsung dari 11 hingga 14 Juni diikuti oleh 1.180 perusahaan asal 55 negara. Sejumlah negara, termasuk Turki, Amerika Serikat, dan Prancis, bahkan mengadakan paviliun nasional yang khusus untuk memamerkan kekuatan industri pertahanan mereka. Hal ini mencerminkan daya tarik dan reputasi Indo Defence sebagai salah satu pameran pertahanan terbesar dan terpenting di kawasan Asia Tenggara.
Acara pembukaan tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dalam dan luar negeri, antara lain Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Laksamana Muhammad Ali, dan KSAU Marsekal Madya Tedi Rizalihadi. Kehadiran menteri dan pejabat tinggi negara lainnya menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap pengembangan industri pertahanan yang berbasis pada teknologi tinggi.