Rincian anggaran tersebut mencakup Program Dukungan Manajemen sebesar Rp 5,46 triliun, Program Infrastruktur Konektivitas sebesar Rp 29,84 triliun, dan Program Ketahanan Sumber Daya Air yang dialokasikan sebesar Rp 18,83 triliun. Selain itu, terdapat juga program pendidikan dan pelatihan vokasi dengan anggaran sebesar Rp 11,2 miliar, Program Perumahan dan Kawasan Permukiman sebesar Rp 3,26 triliun, dan Program Prasarana Strategis yang mencapai Rp 13,43 triliun.
Meskipun tidak semua program diinformasikan secara terperinci mengenai seberapa besar kontribusinya terhadap proyek IKN, dapat dipastikan bahwa pembangunan infrastruktur dan permukiman di kawasan IKN sebagian besar akan dikelola oleh Kementerian PUPR. Konektivitas jalan, penyediaan air bersih, serta pembangunan hunian bagi aparat sipil negara (ASN) akan menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
Sri Mulyani juga mencatat bahwa belanja negara untuk periode 2023 hingga 2025 diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 5,5 persen secara nominal. Pada tahun anggaran 2024, fokus kebijakan belanja akan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguatan ketahanan energi, serta pengembangan sektor-sektor produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.