Sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pembangunan IKN merupakan proyek besar yang sulit untuk diselesaikan dalam kurun waktu 2—3 tahun. Pembawaan Ibu Kota Baru ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur merupakan sebuah mimpi besar yang berjangka panjang.
"Mungkin 15-20 tahun. Jadi jangan membayangkan saat kita upacara 17 Agustus itu sudah jadi semuanya. Tidak seperti itu, banyak yang baru menurut saya. Paling nanti 17 Agustus itu paling dihitung semuanya secara keseluruhan mungkin ya 15% [pembangunan total IKN]," ujar Jokowi sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Selain itu, Jokowi juga menekankan bahwa pembangunan IKN membutuhkan investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah Indonesia fokus untuk memenuhi kewajibannya dari sisi infrastruktur pendukung, seperti gedung-gedung pemerintahan istana presiden dan wakil presiden berdasarkan anggaran dari APBN.
Progres Pembangunan IKN
Berdasarkan informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), progres konstruksi Kawasan Istana Kepresidenan di IKN mencapai 82,73%. Hal ini melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 74,74%. Ketua Satgas Perencanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Imam Santoso Ernawi, menjelaskan bahwa progres pembangunan Istana Negara dan Lapangan Upacara mencapai angka yang signifikan.