Menurut penelitian, penggunaan ponsel pintar yang berlebihan pada anak-anak dapat mengganggu perkembangan kognitif, mengurangi kualitas tidur, dan meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Hal ini menjadi semakin mengkhawatirkan ketika anak-anak tidak cukup mendapat pengawasan dari orang tua, sehingga mereka bisa lebih rentan terhadap dampak negatif dari penggunaan ponsel pintar.
Kembali pada kasus di Cirebon, anak yang diduga mengalami depresi setelah mengetahui bahwa ponselnya dijual untuk makan keluarga menunjukkan bahwa aspek ekonomi juga memainkan peran penting dalam penanganan masalah ini. Hal ini memunculkan kesadaran akan perlunya pendekatan holistik dalam mengatasi dampak negatif penggunaan ponsel pintar pada anak-anak.
Upaya pencegahan dan penanganan terhadap dampak negatif penggunaan ponsel pintar pada anak-anak perlu dilakukan secara bersama-sama oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat. Orang tua perlu memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan ponsel pintar anak-anak mereka, sementara sekolah bisa menyediakan informasi mengenai penggunaan yang sehat dan bertanggung jawab terhadap teknologi. Selain itu, masyarakat juga perlu terlibat dalam memberikan dukungan dan edukasi kepada anak-anak dan orang tua mengenai penggunaan ponsel pintar yang sehat.