Selain itu, penting untuk mempertimbangkan perspektif individu yang terlibat dalam pertemuan ini. Apakah pertemuan ini merupakan kemajuan dalam hubungan antarumat beragama, ataukah hanya sebagai aksi individual yang tidak mewakili sikap resmi organisasi? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu digali lebih dalam untuk memahami dinamika pertemuan itu dan dampaknya bagi hubungan antarumat beragama di Indonesia.
Reaksi keras dari PBNU menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap konflik yang terjadi di luar negeri, terutama yang melibatkan agama dan politik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman dan informasi yang akurat dalam mengelola hubungan internasional, terutama yang berkaitan dengan konflik-konflik yang kompleks.