Hal ini membuat Ristadi yakin bahwa gelombang PHK di industri tekstil akan terus berlanjut. Dia menambahkan bahwa beberapa faktor lain yang mempengaruhi situasi tersebut adalah keberadaan importir besar yang didukung oleh oknum-oknum pejabat, preferensi konsumen Indonesia terhadap barang-barang murah dari luar negeri, serta kesulitan bagi pengusaha dengan biaya produksi tinggi.
Seluruh kondisi ini menambah tekanan terhadap perjanjian perdagangan global yang menimbulkan kesulitan bagi Indonesia. Selain itu, respon dari negara-negara yang membatasi impor juga menjadi tantangan tersendiri.
Ristadi berharap, pemerintah memiliki keberanian untuk memberantas impor ilegal yang terus masuk ke Indonesia. Dia juga menyoroti aktivitas perdagangan online di Indonesia, yang menurutnya sebagian besar merupakan transaksi barang-barang impor. Dia percaya bahwa petugas berwenang seharusnya dapat membedakan barang-barang impor ilegal dan legal, namun hal ini masih menjadi permasalahan yang sulitdiatasi.