Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani telah memberikan pesan kepada Penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan 237 yang sedang menempuh pendidikan tinggi jenjang S2 dan S3 di dalam dan luar negeri.
Dalam sebuah acara yang diunggah di kanal YouTube LPDP RI pada Sabtu (27/7/2024), Sri Mulyani menegaskan bahwa menerima beasiswa bukan berarti seseorang bisa menjadi arogan atau sombong. "Saya pesan pertama kepada Anda, terima beasiswa ini adalah usahamu. Tapi ini tidak berarti bahwa kalian kemudian bisa menjadi jumawa atau menjadi arogan," kata Sri dengan tegas.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa pencapaian penerima beasiswa tidak hanya didasari oleh usaha individu semata, melainkan juga melibatkan kontribusi orang lain, seperti doa dari orang tua. "Rasa bangga merupakan hal manusiawi dan boleh. Menurut saya boleh untuk dipelihara pada kadar yang cukup. Ada bangga yang kadarnya berlebihan, ada bangga yang kadarnya cukup," ungkapnya.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa rasa bangga yang berlebihan dapat berdampak negatif, dimana seseorang bisa merasa tak terkalahkan. Hal ini berpotensi menghilangkan rasa kehati-hatian dan keresahan yang seharusnya ada dalam diri seseorang yang ingin terus berkembang. "Rasa bangga yang berlebihan itu nantinya bisa menghilangkan rasa kerasahan dalam diri Anda. Maka itu yang seharusnya keresahan pada level yang cukup itu harus ada pada manusia yang ingin terus maju," papar Sri Mulyani.