Libur lebaran merupakan salah satu momen yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, libur lebaran menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, merayakan hari raya, dan juga untuk melakukan mudik ke kampung halaman. Namun, bersamaan dengan itu, libur lebaran juga kerap diwarnai dengan kemacetan lalu lintas yang parah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perkiraan kemacetan lalu lintas saat libur lebaran tahun 2024 pun diprediksi akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Diperkirakan, jumlah kendaraan yang melintasi jalur utama seperti Tol Jakarta-Merak, Tol Jakarta-Cikampek, dan jalur-jalur lintas Jawa lainnya akan meningkat drastis selama periode libur lebaran tahun 2024. Hal ini dipicu oleh tradisi mudik yang tetap dijaga dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Meskipun adanya tren penggunaan moda transportasi alternatif seperti kereta api atau pesawat, namun masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk mudik.
Selain itu, perkiraan peningkatan kendaraan juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang semakin membaik, sehingga masyarakat memiliki daya beli yang lebih baik untuk melakukan perjalanan jauh. Hal ini akan berdampak langsung pada volume kendaraan yang melintasi jalur-jalur utama di seluruh Indonesia.
Kemacetan lalu lintas yang diprediksi akan terjadi selama libur lebaran 2024 juga diperparah dengan kondisi infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya siap menampung jumlah kendaraan yang begitu besar. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki infrastruktur, namun hal ini tidak serta-merta menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap tahunnya.
