Keberagaman budaya di Indonesia juga menjadi titik kuat dalam menggabungkan seni tradisional dengan kampanye lingkungan. Setiap daerah memiliki bentuk seni dan kebudayaan yang unik, yang dapat dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan pesan-pesan lingkungan secara lokal. Dalam banyak kasus, komunitas seni di berbagai daerah telah berupaya menggali kembali tradisi lokal yang berhubungan dengan pelestarian alam. Misalnya, pertunjukan wayang kulit dapat diarahkan untuk menggambarkan kisah-kisah pelestarian alam dan pentingnya menjaga flora dan fauna.
Di samping itu, seni tradisional juga berpotensi mendukung penggalangan dana untuk kegiatan konservasi. Karya seni yang dilelang atau dijual dapat menjadi sumber dana untuk proyek lingkungan. Banyak seniman yang menyumbangkan karya mereka untuk kampanye penggalangan dana yang bertujuan menjaga kelestarian hutan, laut, dan kehidupan satwa liar. Hal ini menunjukkan bahwa seni tidak hanya merupakan ekspresi diri, tetapi juga alat yang efektif dalam aksi kolektif untuk lingkungan.
Melalui kerja sama antara seniman, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah, seni tradisional dapat menjadi bagian integral dari kampanye lingkungan yang lebih luas. Misalnya, kemitraan dalam festival seni yang mencakup tema lingkungan dapat menjadi platform yang kuat untuk menyebarluaskan pengetahuan. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, kampanye ini dapat menjadi lebih inklusif dan mencakup beragam perspektif.