Selain itu, pembaruan ini bukanlah proses baru; arsitekturnya telah ada sejak awal lahirnya Falcon. Hal ini menurut CrowdStrike bertanggung jawab atas "bagaimana Falcon mengevaluasi eksekusi bernama pipe1 pada sistem Windows." Peneliti keamanan dan pendiri Objective See Patrick Wardle juga menyatakan bahwa penjelasan ini sejalan dengan analisis dirinya dan beberapa pihak lain tentang penyebab kerusakan, yakni masalah file C-00000291- yang memicu "kesalahan logika yang mengakibatkan kerusakan OS (lewat CSAgent.sys)".
Lalu, bagaimana dampak dari gangguan teknis ini terhadap pengguna Windows yang terkena dampak? Dari sisi perusahaan, dampaknya bisa terasa dalam berbagai sektor seperti pengecer, bank, maskapai penerbangan, dan banyak industri lainnya. Gangguan tersebut dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Kemudian, dari sisi individu, pengguna yang terkena dampak juga akan merasakan ketidaknyamanan dan ketidakpastian terhadap keamanan data serta kelancaran operasional perangkat mereka.
Dengan demikian, kerawanan terhadap sistem operasi adalah masalah serius yang harus diantisipasi dengan baik oleh perusahaan-perusahaan teknologi. Selain itu, transparansi dan responsifnya perusahaan dalam menangani masalah teknis seperti ini perlu ditingkatkan. Keterbukaan dalam memberikan penjelasan teknis juga dapat mengurangi kekhawatiran dan spekulasi dari pengguna terdampak dan masyarakat umum.