Insiden ini juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi maskapai dan otoritas penerbangan dalam memperbaiki sistem keamanan dan pemeliharaan pesawat, serta memperbaiki prosedur tanggap darurat di bandara. Keselamatan dan keamanan penumpang harus tetap menjadi prioritas utama dalam setiap operasi penerbangan, terutama dalam penerbangan haji yang melibatkan perjalanan jemaah dengan nilai keagamaan dan spiritual yang tinggi.
Terkait dengan konsekuensi teknis dari insiden ini, diperlukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat untuk memastikan segala aspek operasional dan keselamatan terpenuhi sebelum pesawat kembali beroperasi. Otoritas penerbangan dan maskapai harus berkerja sama secara intensif dalam proses investigasi dan penanganan pasca-insiden guna meminimalkan risiko keamanan penerbangan di masa depan.
Kejadian ini juga mengajarkan kita mengenai pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif antara maskapai penerbangan, otoritas penerbangan, dan penumpang. Informasi yang jelas dan akurat membantu membangun kepercayaan dan memastikan bahwa semua pihak terlibat paham akan kondisi yang terjadi dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi situasi darurat.