Tampang.com | Pendidikan vokasi, yang seharusnya mengarah pada penguasaan keterampilan praktis untuk dunia kerja, masih tertinggal dibandingkan dengan pendidikan akademik di Indonesia. Meskipun berbagai kebijakan telah dikeluarkan, kenyataannya banyak lulusan vokasi yang kesulitan mencari pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka.
Link and Match, Hanya Konsep atau Solusi?
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah mencanangkan program "link and match" antara dunia pendidikan dan dunia industri, dengan tujuan menyesuaikan kurikulum pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja. Namun, implementasinya di lapangan masih jauh dari harapan.
“Dunia pendidikan vokasi dan dunia kerja masih terpisah. Banyak lulusan yang tak siap bekerja karena kurikulumnya tak relevan dengan perkembangan industri,” kata Iwan Setiawan, pengamat pendidikan vokasi dari Universitas Negeri Jakarta.
Keterampilan Praktis Belum Cukup Ditekankan
Pendidikan vokasi di Indonesia masih banyak menekankan teori, sementara keterampilan praktis yang dibutuhkan dunia kerja kurang diajarkan secara intensif. Bahkan, beberapa lembaga pendidikan vokasi masih mengajarkan keahlian yang sudah usang dan tak lagi relevan dengan teknologi terbaru.