Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor kakao Indonesia sepanjang 2024 mencapai 2,62 miliar dolar AS, naik 118,64 persen dibanding tahun sebelumnya. Kakao kini menjadi penyumbang devisa terbesar ke-4 di sub-sektor perkebunan, setelah sawit, karet, dan kelapa.
Tak hanya melalui toko oleh-oleh, CAU Chocolates juga memanfaatkan kanal digital seperti Shopee. Berbagai fitur e-commerce, mulai dari Shopee Ads, Shopee Live, hingga kampanye tanggal kembar, terbukti mendongkrak penjualan hingga dua kali lipat.
“Shopee bukan hanya membuka akses pasar yang lebih luas bagi kami, tapi juga menjadi mitra misi sosial kami: mengangkat derajat petani lokal. Dengan begitu, Indonesia bisa bersaing di pasar dunia,” tambah Kadek.
Kini CAU Chocolates telah memberdayakan lebih dari 600 petani di Bali, dengan produktivitas melonjak hingga 2 ton per hektare per tahun, jauh di atas rata-rata nasional 600 kilogram. Bahkan, brand ini menjadi satu-satunya produsen cokelat Indonesia dengan tiga sertifikasi organik internasional dari Indonesia, USDA, dan Uni Eropa.