Korban, yang diketahui berusia 13 tahun, awalnya menolak tawaran tersebut. Namun, pelaku kemudian memaksa korban untuk bertemu di suatu tempat, dan akhirnya membawa korban ke sebuah rumah kosong.
Bungin juga menjelaskan bahwa korban sebelumnya tinggal bersama nenek buyutnya. Kondisi keluarga korban cukup rumit, dimana kedua orang tuanya telah bercerai dan memiliki keluarga masing-masing. Karena itu, korban tidak mendapatkan pengawasan yang memadai dari orang tua.
"Kondisi korban yang tinggal dengan nenek buyutnya, sedangkan orang tuanya sudah memiliki keluarga baru, menjelaskan mengapa korban tidak mendapat pengawasan yang memadai," ungkapnya.
Laporan mengenai kasus ini diajukan oleh keluarga korban pada awal Mei 2024. Menurut keterangan keluarga, peristiwa pencabulan dan pemerkosaan yang dialami korban telah berlangsung sejak bulan April 2024.
Akibat peristiwa tragis ini, korban dilaporkan mengalami trauma yang mendalam hingga akhirnya terpaksa putus sekolah. Hal ini menjadi salah satu dampak serius dari kejadian yang menimpa korban.