Tampang

Pemerintah Bidik Devisa Haji dan Umrah Rp 132 Triliun Kembali ke Indonesia Lewat Ekosistem Halal dan QRIS

17 Mei 2025 15:17 wib. 22
0 0
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (5/5/2025) malam.(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
Sumber foto: Kompas.com

Jakarta – Pemerintah Indonesia tengah menyusun strategi untuk menarik kembali devisa sebesar 8 miliar dolar AS—setara dengan Rp 132 triliun—yang setiap tahunnya dibelanjakan jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Arab Saudi. Langkah ini bertujuan memperkuat ekonomi nasional melalui penguatan ekosistem produk dan layanan halal di luar negeri, khususnya di Tanah Suci.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa nilai transaksi tersebut merupakan potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal. Ia menilai, jika Indonesia dapat menyediakan produk makanan, minuman, penginapan, serta transportasi untuk para jemaah di Arab Saudi, maka sebagian dari dana tersebut bisa kembali ke tanah air.

"Ini potensi pasar besar yang bisa kita garap. Kalau logistik, layanan, dan konsumsi jemaah dikelola oleh entitas Indonesia, maka devisanya bisa kembali," ujar Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonom Islam Indonesia, Kamis (15/5/2025).

Tiru Strategi Tiongkok, Pakai Sistem Pembayaran Sendiri

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?