Kerja Sama dengan Rumah Sakit di Arab Saudi
Kerja sama yang lebih luas dengan rumah sakit di Arab Saudi juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia. Dalam penjelasannya, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pemerintah Saudi telah membuka akses yang lebih luas ke rumah sakit mereka, termasuk rumah sakit yang berada di dalam kompleks Masjidil Haram. Ini merupakan langkah penting, terutama untuk memastikan bahwa jemaah haji yang mengalami kondisi darurat dapat segera dirujuk dan mendapatkan perawatan medis tanpa adanya hambatan birokrasi yang dapat memperburuk kondisi mereka.
Dengan adanya akses langsung ke rumah sakit di dalam Masjidil Haram, jemaah Indonesia yang menghadapi masalah kesehatan mendesak bisa mendapatkan penanganan medis yang lebih cepat. Hal ini tentunya dapat meningkatkan keselamatan jemaah haji, mengingat area Masjidil Haram menjadi pusat konsentrasi ribuan jemaah haji, yang pada masa-masa puncak bisa sangat padat dan menantang bagi kondisi fisik mereka.
Logistik Obat yang Lebih Efisien
Selain peningkatan kerja sama dengan rumah sakit, pemerintah Indonesia juga mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan logistik obat-obatan selama pelaksanaan haji. Salah satunya adalah dengan membeli obat-obatan langsung dari Arab Saudi untuk menghindari risiko kedaluwarsa stok obat yang bisa terjadi jika obat-obatan dibawa dari Indonesia. Dengan membeli obat secara langsung di Arab Saudi, diharapkan ketersediaan obat untuk jemaah yang membutuhkan akan lebih terjamin dan tepat waktu.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa jemaah haji mendapatkan perawatan medis yang optimal selama berada di Tanah Suci. Mengingat banyaknya jemaah yang memiliki kondisi kesehatan khusus, seperti penyakit jantung atau gangguan pernapasan, penyediaan obat yang cukup dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa jemaah.