“Ketimpangan infrastruktur ini tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga mengurangi daya saing ekonomi di daerah-daerah luar Jawa. Hal ini menyebabkan ketidakmerataan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Dedi.
Proyek Infrastruktur yang Lebih Merata
Pemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk membangun infrastruktur di luar Jawa, namun implementasi proyek-proyek ini masih terhambat oleh berbagai kendala. Biaya pembangunan yang lebih tinggi, kendala geografis, dan birokrasi yang rumit menjadi tantangan utama dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa.
“Pemerintah perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur di luar Jawa berjalan dengan seimbang. Infrastruktur di daerah tidak hanya untuk mempercepat distribusi barang, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat,” tambah Dedi.
Potensi Ekonomi Daerah yang Terhambat
Salah satu dampak dari ketimpangan pembangunan infrastruktur adalah terhambatnya potensi ekonomi di daerah-daerah tersebut. Banyak daerah yang kaya akan sumber daya alam, namun sulit untuk memaksimalkan potensinya karena terbatasnya infrastruktur yang mendukung proses distribusi dan pengolahan barang.
“Papua misalnya, memiliki banyak potensi sumber daya alam, namun infrastruktur yang buruk membuat potensi ekonomi tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Jika infrastruktur di daerah tersebut berkembang, ekonomi akan tumbuh lebih merata,” ujar Dedi.