Kalimantan, Paru-Paru Dunia yang Ditinggalkan
Wilayah Kalimantan selama ini dikenal sebagai paru-paru Indonesia dan bahkan dunia. Kehilangan area hutannya berarti hilangnya perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan kemampuan menyerap karbon.
“Jika hilang, dampaknya tidak hanya lokal tapi global,” tegas Rika.
Janji Pembangunan Berbasis Alam Dinilai Sekadar Retorika
Pemerintah memang sempat menyampaikan bahwa pembangunan IKN akan berkonsep “forest city” dan ramah lingkungan. Tapi kenyataannya, reklamasi hutan dan penggunaan alat berat besar-besaran terus terjadi.
“Forest city seharusnya menambah tutupan hutan, bukan menggusurnya,” ujar Rika.
Transparansi dan Partisipasi Publik Dipertanyakan
Para aktivis juga mempertanyakan kurangnya keterlibatan publik dan minimnya transparansi soal Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Banyak warga lokal, terutama masyarakat adat, yang mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan.