Market Nutritionist Lead PT Nestlé Indonesia, Jennifer Handaja, mengungkapkan bahwa program ini dijalankan di tiga wilayah, yakni Pasuruan, Batang, dan Karawang. Inisiatif ini menargetkan lebih dari 630 anak berisiko stunting serta melibatkan 1.350 orang tua, kader posyandu, ibu hamil, dan ibu menyusui di lebih dari 95 desa. Keberhasilan program didorong melalui kolaborasi lintas sektor bersama pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, kader lokal, dan komunitas.
Untuk memastikan efektivitasnya, Nestlé menggandeng tim ahli dari IPB University dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulan. Hasil pemantauan ini akan menjadi dasar ilmiah dalam mengukur keberhasilan program serta merumuskan perbaikan berkelanjutan.
Selain intervensi langsung, Program Pendampingan Gizi juga memperkuat peran keluarga dan komunitas melalui edukasi tentang pentingnya gizi di masa emas pertumbuhan anak. Edukasi ini menargetkan orang tua penerima manfaat, kader kesehatan, serta kelompok rentan lain seperti ibu hamil dan menyusui, dengan tujuan membentuk perilaku hidup sehat jangka panjang dan meningkatkan kesadaran kolektif mengenai pencegahan stunting.