Nasib pilu Yurika, seorang bocah penjual tisu, telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Yurika harus bersusah payah menjalani kehidupannya yang penuh dengan perundungan dari teman-temannya di sekolah. Ketika kabar ini sampai kepada Kak Seto, mantan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) ini pun ikut buka suara, meminta Dinas Sosial Kota Bandung untuk menangani kasus Yurika dengan serius.
Yurika kerap mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya, yang sering mem-bully dengan menyebutnya 'bau tai'. Di samping itu, Yurika juga harus bekerja keras menjajakan tisu di sekitaran tempat wisata Braga, Kota Bandung, Jawa Barat. Menurut Kak Seto, kondisi ini menempatkan Yurika dalam kategori pekerja anak, yang seharusnya tidak dibiarkan terjadi.
Kak Seto juga menegaskan bahwa anak seperti Yurika sepatutnya tidak diharuskan untuk bekerja membantu orang tua pada usianya yang masih sangat muda. Anak-anak seusianya seharusnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan waktu untuk bermain dengan bahagia. Pembiaran terhadap kondisi hidup Yurika merupakan suatu hal yang tidak boleh dibiarkan, dan Dinas Sosial Kota Bandung diharapkan dapat menindaklanjuti dengan serius kasus yang menjadi viral tersebut.