Tampang

Musim Kemarau Serba Hujan? Ini Penjelasan BMKG

11 Jul 2024 18:40 wib. 326
0 0
Musim Kemarau Serba Hujan? Ini Penjelasan BMKG
Sumber foto: iStock

Dalam konteks curah hujan, Dwikorita juga menjelaskan bahwa musim kemarau dikarakterisasi dengan curah hujan di suatu tempat kurang dari 50 mm/dasarian dan terjadi minimal tiga dasarian berturut-turut. Sementara itu, musim kemarau sendiri tidak terjadi secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, melainkan berlangsung dengan durasi yang bervariasi antar wilayah. Fakta ini menggambarkan kompleksitas iklim di Indonesia yang memiliki variasi musim kemarau yang berbeda-beda di setiap wilayahnya.

Berdasarkan pemantauan BMKG, hingga akhir Juni 2024, sebanyak 43% Zona Musim di Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Adapun puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024, yang mencakup 77,27% wilayah zona musim. Hal ini menegaskan bahwa musim kemarau memiliki pola perubahan yang dapat diprediksi, meskipun dengan durasi dan intensitas yang bervariasi di setiap wilayahnya.

Namun, menariknya, meskipun musim kemarau sedang terjadi di sebagian wilayah Indonesia, hal ini tidak selalu menunjukkan kondisi iklim kering dan panas. Dwikorita menegaskan bahwa keragaman iklim di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh musim, tetapi juga oleh berbagai faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca.

Menurut Dwikorita, faktor-faktor tersebut meliputi fenomena global seperti El Nino dan La Nina, fenomena regional seperti Madden Julian Oscillation, serta faktor lokal seperti adanya angin darat dan angin laut. Dengan demikian, kondisi cuaca yang terjadi merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor tersebut, sehingga dapat terjadi variasi kondisi cuaca yang kompleks di seluruh wilayah Indonesia.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Samsung Galaxy S23 FE
0 Suka, 0 Komentar, 11 Jul 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.