Beberapa aspek penting yang menjadi perhatian dalam koordinasi ini meliputi keberadaan pasar tumpah, tingkat kepadatan di tempat wisata, serta perlintasan sebidang. Mengenai pasar tumpah, Menhub menyampaikan bahwa mereka saat ini sedang mempelajari potensi dan persebarannya, yang berpotensi menyebabkan kemacetan di area jalur mudik. Data historis yang dianalisis menunjukkan terdapat sekitar 12 pasar tumpah di jalur mudik arteri Jateng yang beroperasi dari tanggal 26 hingga 29 Maret 2025. Menhub merekomendasikan koordinasi terkait pengaturan waktu dan operasi pasar, serta pengendalian kendaraan tradisional di lokasi tersebut.
Menhub juga menyoroti kepadatan di lokasi-lokasi wisata ternama di Jateng, seperti Borobudur, Prambanan, Dieng, Pantai Karang Indah, dan Pantai Karang Jahe, yang diprediksi akan dipenuhi wisatawan. Untuk itu, Kemenhub memerlukan kerjasama dalam pengaturan lalu lintas agar arus wisatawan dapat diminimalisir. Peningkatan penyampaian informasi, penyediaan area parkir yang memadai, serta penambahan fasilitas peristirahatan, posko kesehatan, dan keamanan sangat dibutuhkan. Selain itu, informasi darurat juga harus mudah diakses.
Terkait perlintasan sebidang, Menhub mengungkapkan perhatian pada 839 perlintasan yang ada di Jateng, yang memerlukan perhatian ekstra untuk menjaga keselamatan perjalanan baik bagi kereta api maupun pengguna jalan lainnya. Selain itu, persiapan lainnya mencakup pembentukan posko angkutan Lebaran, program mudik gratis, perbaikan akses dan layanan angkutan feeder, serta pengaturan lalu lintas yang lebih baik.