Perubahan iklim juga turut memberikan dampak negatif terhadap terumbu karang. Curah hujan yang tidak teratur, gelombang panas yang ekstrem, dan tingkat keasaman laut yang meningkat merupakan faktor-faktor lain yang menyebabkan terumbu karang menjadi rentan terhadap pemutihan. Penyebab lain dari pemutihan terumbu karang adalah polusi dan aktivitas manusia yang merusak ekosistem laut, seperti limbah industri, overfishing, dan penggunaan bahan kimia yang berlebihan.
Memahami dampak dari panas yang mematikan di laut terhadap terumbu karang sangat penting, karena terumbu karang memiliki peran yang sangat vital dalam ekosistem laut. Terumbu karang menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis organisme laut, memberikan makanan serta perlindungan bagi ikan dan hewan laut lainnya. Selain itu, terumbu karang juga berperan dalam menahan gelombang pasang yang dapat melindungi pantai dari abrasi.
Untuk mencegah memutihnya terumbu karang akibat panas yang mematikan di dalam laut, langkah-langkah perlindungan lingkungan perlu diimplementasikan secara serius. Upaya-upaya konservasi yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, ilmuwan, aktivis lingkungan, hingga masyarakat umum perlu terus ditingkatkan. Pengurangan emisi gas rumah kaca, perlindungan area konservasi terumbu karang, serta pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan merupakan langkah-langkah yang dapat membantu meminimalkan dampak panas yang mematikan di dalam laut terhadap terumbu karang.